Dia adalah sosok yang punya cinta yang luar biasa. Dia punya kekuatan untuk bisa tinggal berpisah dengan keluarganya, bertemu keluarganya 2 kali seminggu bahkan pernah 2 kali sebulan karena tanggung jawab pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan istri dan ketiga putrinya. Meskipun tidak bisa selalu bertemu, itu tidak berarti cintanya berkurang.
Cintanya yang besar kepada keluarganya membuat dia rela membuat pengorbanan apapun demi anggota rumahnya. Cinta yang besar pada istrinya membuatnya harus seringkali rela mengorbankan perasaan dan rasa rindunya untuk terus bertemu dan berdua dengan istrinya seperti pasangan lain. Cinta yang besar kepada anak-anaknya membuatnya rela mengubur kesempatan untuk melihat setiap momen pertama putri putrinya. Cinta ya yang luar biasa membuatnya tetap dipandang sebagai suami dan ayah terbaik meskipun sosok itu tidak selalu muncul di rumah.
Meski jauh dan jarang bertemu, dia tetap bisa diandalkan sebagai tangan yang menguatkan keluarganya, menjadi pundak tempat anak dan istrinya menangis, menjadi peluk tempat mereka melepas rindu. Dia sosok pria yang punya cinta yang luar biasa. Cinta yang lebih besar untuk keluarga membuatnya harus mengorbankan kepentingan dirinya sendiri. Cinta yang besar menjaga pernikahannya tetap bahagia sampai 28 tahun.

Dia adalah sosok yang punya cinta yang luar biasa. Dia punya kekuatan untuk bisa tinggal berpisah dengan suaminya yang hanya bisa pulang keluarganya 2 kali seminggu bahkan pernah 2 kali sebulan karena tanggung jawab pekerjaan. Meskipun sosok sang suami tidak selalu hadir dalam rumah, dia selalu berupaya agar anak-anaknya tetap merasakan sosok dan wibawa sang ayah yang bekerja jauh dari mereka.
Dia punya cinta yang luar biasa untuk suami dan anak-anaknya. Seringkali dia harus menahan sedih karena butuh dukungan saat anak tiba-tiba sakit. Tidak jarang dia harus menahan rindu saat malam datang dan anak-anak sudah tertidur. Cinta yang besar pada suaminya membuatnya harus seringkali rela mengorbankan perasaan dan rasa rindunya untuk terus bertemu dan berdua dengan suaminya seperti pasangan lain. Cintanya kepada suami dan anak-anaknya membuatnya harus menjadi ibu yang kuat. Kuat menghadapi apapun karena tidak ingin suami kepikiran.
Dia ibu yang kuat, bangun di saat subuh mempersiapkan anak-anaknya untuk sekolah, mengurus rumah, membantu mereka belajar, menangani setiap kenakalan anak-anaknya namun di saat yang sama tetap memperhatikan suaminya walau terpisah jauh. Memastikan suaminya tetap menjaga kesehatan sehingga bisa segera bertemu. Meski jauh dan jarang bertemu, dia tetap bisa diandalkan sebagai tangan lembut yang menenangkan hati suami, menjadi pundak tempat mereka dapat bercerita, menjadi peluk tempat mereka mencari kehangatan.

Dia sosok wanita yang punya cinta yang luar biasa. Cinta yang lebih besar untuk keluarga membuatnya harus mengorbankan perasaannya sendiri sebagai wanita. Cinta yang besar menjaga pernikahannya besar menjaga pernikahannya tetap untuk sampai 28 tahun.
Cinta yang luar biasa ini nyata dalam pandanganku. Ini cinta kedua orang tuaku. Ayahku adalah seorang karyawan swasta yang pekerjaannya mengharuskan dia ditempatkan di mana saja. Ibuku adalah ibu rumah tangga tulen. 28 tahun mereka menikah dan selama itu mereka bisa menjaga pernikahan mereka tetap hangat.
Sampai aku menikah, aku masih merasakan kehangatan dalam permikahan mereka. Aku masih merasakan perlindungan dalam tangan ayahku sewaktu dia memegang pundak ibuku. Aku masih melihat rasa sayang ibuku dalam matanya sewaktu dia menatap mata ayahku.

Aku ingat sewaktu kecil ayahku bilang, “Bapak kerja dulu ya, Bapak mau cari duit dulu buat kalian sekolah dan bisa jajan. Jangan nakal di rumah, ya Nak. Ingat belajar, bantu Mamanya. Jangan buat mama sedih," setiap dia mau berangkat kerja.
Aku juga ingat sewaktu kecil ibuku bilang, “Jangan nakal, kalian harus rajin belajar. Bapak kerja jauh dari kita supaya kita bisa makan dan anak-anaknya bisa sekolah. Jangan malas belajar ya Nak, supaya Bapak bangga.”
Dari pernikahan mereka, aku belajar...
Cinta yang luar biasa dalam pernikahan bukan hanya bergantung pada cinta suami atau cinta istri saja.
Tapi pada cinta “kita”, pada cinta keluarga. Cinta keluarga adalah cinta terkuat, karena itu adalah alasan kesetiaan terbesar, cinta keluarga tidak membuat salah seseorang berfokus pada cintanya sendiri.
Cinta dalam keluarga tentu bukan cinta biasa. Cinta yang dewasa, cinta yang tidak mencatat setiap kekeliruan, cinta yang rela berkorban, cinta yang percaya.
Cinta itu aku sendiri sudah lihat, itu cinta ayah ibuku.
(vem/nda)
Share To:

ANEKA UNDANGAN

Post A Comment:

0 comments so far,add yours