Apakah media sosial selalu berakibat buruk bagi remaja? Menurut studi di Inggris ini ternyata ada sisi positifnya. Centre for Research on the Child and Family (CRCF) dari University of East Anglia, Inggris, mengungkapkan bahwa Whatsapp, Facebook, Instagram atau aplikasi lainnya bisa membantu remaja bisa menjaga hubungan keluarga dan persahabatan yang sehat. Dr. Simon Hammond selama tujuh bulan meneliti empat pemukiman di Inggris. Dia mengamati keseharian remaja saat menggunakan sosial media dan mewawancarai mereka. "Pendampingan yang keras dan kaku akan membuat remaja merasa labil saat menginjak usia dewasa. Mereka juga sering merasa terabaikan dan kurang percaya diri, dibandingkan teman sebayanya," kata Dr. Simon Hammond, pemimpin penelitian.

Hammond juga bertemu dengan pendamping para remaja tersebut dan memiliki teman yang banyak di media sosial juga membantu remaja memasuki usia dewasa. Selain itu, punya banyak teman di media sosial merupakan kebanggaan bagi mereka. Hasil penelitian yang dipublikasikan di British Journal of Social Work menjelaskan sejumlah penemuan Hammond. "Dalam studi ini kami menemukan bukti bahwa dukungan emosional dari teman media sosial sangat penting bagi remaja. Membuat merasa tetap up to date dengan teman-teman atau dengan anggota keluarga lainnya, bisa memberikan rasa "nyambung" dan saling memiliki," katanya dikutip dari Psychcentral, Senin (5/2/2018). "Ada rasa malu dan memiliki aib saat mereka tidak memiliki teman di media sosial. Bagi kami, media sosial menjadi jendela untuk bagi remaja sebelum menjadi dewasa dan lepas dari pengawasan," kata Hammond.

Selain itu, media sosial menawarkan kesempatan kepada remaja untuk berjejaring dengan organisasi yang dapat membantu mereka mendapatkan peluang untuk kemajuan pribadi. "Menjalin pertemanan di media sosial memang ada risiko yang harus diantisipasi. Untuk itu orang tua dan masyarakat umum turut terlibat dan membantu melindungi remaja," kata Hammond.

Share To:

ANEKA UNDANGAN

Post A Comment:

0 comments so far,add yours